Komik Petruk Gareng HOROR: SASARAN TUMBAL Karya Tatang S, Cerita Komik Jadul Indonesia #komikjadul


    Komik Petruk Gareng HOROR: SASARAN TUMBAL Karya Tatang S, Cerita Komik Jadul Indonesia #komikjadul - Komik jadul "Sasaran Tumbal" karya Tatang S mengisahkan petualangan Petruk dan Gareng, dua tokoh legendaris dalam dunia wayang, yang dihadapkan pada situasi yang penuh teka-teki dan misteri. Cerita ini dipenuhi dengan elemen kehidupan sehari-hari yang dihadirkan dalam nuansa yang khas.

    Kisah dimulai ketika Petruk sedang memikirkan masalah kehidupannya. Tertidur karena ditiup angin sepoi-sepoi, ia bermimpi menjadi orang kaya raya. Bagaimana tidak, jika ia menjadi kaya, warga desa Tumaritis pasti akan menghormatinya, karena di desa tersebut orang kaya-lah yang dianggap terhormat.

    Mimpi Petruk terputus ketika terbangun dan disambut dengan kebahagiaan sejati. Juragan Permana, seorang pemilik kebun kelapa, memberi kesempatan kepada Petruk untuk bekerja sebagai centeng di kebun kelapanya. Petruk sangat senang dengan kesempatan tersebut karena artinya ia tidak lagi menganggur.

    Namun, keputusan Petruk ini menuai tanya dari orang-orang di desa Tumaritis. Mereka mengetahui bahwa Juragan Permana memperoleh kekayaannya melalui perjanjian dengan siluman Buta Ijo. Petruk sadar akan risiko menjadi centeng dan tumbal bagi siluman tersebut, namun ia ingin membuktikan sendiri kebenaran di balik cerita tersebut.

    Petruk, dengan keyakinan kuat, memutuskan untuk bekerja sebagai centeng di kebun kelapa Juragan Adhar. Gareng, sahabatnya, tidak mengetahui rencana Petruk yang sebenarnya, yaitu untuk membuka tabir tentang kekayaan Juragan Permana yang didapat dari mengabdi kepada Buta Ijo.

    Selama seminggu, Petruk menjalani perannya sebagai centeng Juragan Permana. Suatu hari, Juragan Permana harus pergi ke kota dan meminta Petruk untuk menjaga rumahnya. Petruk merasa tidak enak dan gelisah, namun ia mematuhi permintaan majikannya.

    Pada malam itu, ketika Petruk berada di rumah Juragan Permana, ia mendapati kehadiran sosok bayangan hitam yang ternyata adalah siluman Buta Ijo. Siluman tersebut mengungkapkan bahwa Petruk merupakan tumbal yang dipersembahkan oleh Juragan Adhar.

    Namun, Petruk telah dilindungi oleh isim penolak bala yang diberikan oleh Pak Semar, dan ia berhasil mengusir siluman Buta Ijo dengan pengaruh hawanya yang berbeda. Petruk merasa lega karena berhasil menyelamatkan diri dari takdir sebagai tumbal.

    Ketika Juragan Permana pulang dari kota, ia terkejut melihat Petruk masih hidup. Petruk menyembunyikan kejadian tersebut dan tidak memberitahu majikannya tentang serangan siluman. Petruk merasa lega karena siluman tersebut sudah tidak membutuhkan dirinya sebagai tumbal.

    Pada akhirnya, Petruk dan Gareng mempertegas keyakinan mereka bahwa kekayaan yang diperoleh dengan cara yang tidak benar tidak akan membawa kebahagiaan sejati. Mereka menyadari pentingnya menjaga integritas dan menghormati nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan.

    Kesimpulan

    "Cerita Komik Jadul "Petruk dan Gareng: Sasaran Tumbal" Karya Tatang S" menghadirkan petualangan seru yang penuh misteri dan moralitas. Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghormati diri sendiri, menghadapi ketakutan, dan tidak tergoda oleh kekayaan yang diperoleh dengan cara yang tidak benar.

    Jika kita dapat belajar dari Petruk dan Gareng, kita akan menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada harta benda semata, tetapi pada integritas, kejujuran, dan kebahagiaan yang diperoleh melalui perjuangan yang benar.

































    LihatTutupKomentar