Komik Petruk dan Gareng: JAELANGKUNG Karya Tatang S, Cerita Komik Jadul Indonesia #komikjadul


    Komik Petruk dan Gareng: JAELANGKUNG Karya Tatang S, Cerita Komik Jadul Indonesia #komikjadul - Jaelangkung atau jailangkung adalah sebuah permainan yang sebenarnya dilarang karena melibatkan roh yang masuk ke dalam medium yang tentu saja menimbulkan kontra di antara para rohaniwan, ahli agama, dan para tokoh masyarakat. Namun, hal tersebut tidak menghalangi banyak orang untuk mencoba bermain jaelangkung.


    Di salah satu episode Komik Jadul Petruk dan Gareng karya Tatang S, menceritakan tentang permainan jaelangkung yang diikuti oleh Petruk, Gareng, dan Bagong. Mereka bermain jaelangkung di sebuah rumah kosong dan sepakat untuk menjadikan Bagong sebagai pawang jaelangkung.


    Bagong mulai membaca mantra dan memanggil roh yang keliaran. Tidak berapa lama, jaelangkung terasa berat dan bergerak, menandakan bahwa roh telah masuk ke dalam medium tersebut. Petruk kemudian bertanya kepada jaelangkung roh siapa yang masuk ke dalam medium itu.


    Jaelangkung kemudian menulis bahwa roh yang masuk itu adalah embah Jambrong. Petruk lalu bertanya tentang perjodohan kepadanya dan kekasihnya yang cantik. Namun, jaelangkung menulis bahwa embah Jambrong hanya ingin uangnya saja.


    Setelah itu, Bagong bertanya tentang tetangganya yang selalu tersenyum padanya. Jaelangkung kemudian menulis bahwa tetangganya hanya ingin pamer gigi dan bukan karena cinta.


    Ketika giliran Gong untuk bertanya, ia memilih untuk tidak menanyakan apa-apa karena malu kartunya ketahuan oleh yang lainnya. Setelah tidak ada yang bertanya lagi, Bagong menyuruh roh di jaelangkung untuk pulang, namun roh tersebut tidak mau kembali ke tempat asalnya.


    Jaelangkung menulis bahwa ia minta untuk diantar pulang. Bagong yang memegang jaelangkung kemudian mengikuti arah pergi roh tersebut. Mereka terus menembus semak-semak dan melewati beberapa selokan sampai akhirnya berhenti di tempat yang merasa asing bagi mereka.


    Bagong kemudian merasakan bahwa roh telah meninggalkan raga jaelangkung, sehingga ia memilih untuk membuangnya. Di perjalanan pulang, mereka bertemu dengan Pak Semar yang mengecam perbuatan mereka karena bermain jaelangkung yang berbahaya dan dapat mengganggu manusia.

    Kesimpulan

    Komik Jadul Petruk dan Gareng: Jaelangkung Karya Tatang S ini mengajarkan kepada pembacanya tentang bahayanya bermain jaelangkung dan pentingnya memahami hal-hal yang bersifat mistis dengan bijak. Selain itu, juga mengingatkan bahwa roh juga mempunyai tingkatan sesuai dengan tingkat ilmu orang yang meninggal dunia, sehingga perlu dihormati dan dijaga.

































    LihatTutupKomentar